Oleh
: A’inatul Mardliyah
Sang ambisius yang selalu berkobar semangat kembali berkumpul dalam
acara refleksi Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas), Senin 20 Mei 2013, kami
para ambisius sadar bahwa Harkitnas merupakan cikal bakal kemerdekaan
Indonesia. Maka, kami Laskar Ambisius ikut meramaikan Harkitnas, seraya
mendalami apa makna Harkitnas untuk bangsa Indonesia.
Tepatnya pukul 20.00 kegiatan dimulai. Dikomando secara langsung
oleh Masduri, sang ambisius yang notabenennya adalah penulis kontemporer, dia
membuka acara dengan semangat berapi-api, seperti halnya 105 tahun lalu Bung Boedi
Oetomo menyerukan bangsa Indonesia untuk bangkit, yaitu membangkitkan semangat
persatuan, kesatuan dan nasionalisme diikuti dengan kesadaran untuk
memperjuangkan kemerdekaan republik Indonesia. Acara malam itu dimulai dengan
menyanyikan tiga lagu pembongkar semangat. Lagu pertama adalah Indonesia Raya,
lagu kebangsaan tersebut kami persembahkan untuk negara tercinta, Indonesia,
bukti bahwa kita bangsa Indonesia yang cinta tanah air dan penghargaan kepada W.R.
Supratman atas karya fenomenalnya untuk bangsa dan negara. Lagu kedua yaitu
lagu yang merupakan bukti eksisistensi kita sebagai mahasiswa IAIN Sunan Ampel
Surabaya yang siap bangkit menjadi manusia yang pantas diharapkan bangsa, Mars IAIN. Lagu terakhir yang kami
senandungkan adalah lagu pembangkit semangat dengan untaian syairnya yang lugas
dan mendayu-dayu, Mars Ambisi. Semua dari kami menyanyikan tiga lagu kebangsaan
itu dengan hikmat.
Acara dilanjutkan dengan pembacaan teks
pidato Hari Kebangkitan Nasional 2013 oleh Menteri Komunikasi dan Informatika
RI Tifatul Sembiring yang dismpaikan oleh sahabat Siti Hasanatut Tholibah, sang
ambisius, dialah sang deklamator kebanggaan Laskar Ambisius. Inilah teks pidato
tersebut:
SAMBUTAN
MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA RI
PADA PERINGATAN HARI KEBANGKITAN NASIONAL
KE-105 TAHUN 2013
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Salam sejahtera untuk kita semua.
Saudara-saudara sebangsa dan setanah air.
Marilah kita memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah swt,
Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas
perkenan dan ridho-Nya, seluruh bangsa Indonesia, masih diberikan limpahan
rahmat dan karunia-Nya untuk memperingati Hari Kebangkitan Nasional yang ke 105
tahun 2013.
Mengapa penting memperingati Hari Kebangkitan Nasional ini? Dengan
memahami sejarah, maka hal ini akan menanamkan etos perjuangan bagi generasi
berikutnya. Yaitu perjuangan bangsa Indonesia ke depan untuk menjadi negara
maju, modern, adil, dan sejahtera. Inilah cita-cita bersama yang mesti
diwujudkan.
Melalui peringatan Harkitnas ini, marilah kita kenang kembali
bagaimana semangat perjuangan The Founding Fathers kita, untuk diambil sebagai
teladan bagi generasi muda. Mereka telah berjuang tanpa pamrih, penuh
pengorbanan, kesabaran dan keberanian mengusir penjajah dari bumi pertiwi ini.
Bagaimana para pejuang telah berhasil membangun kebersamaan dan
persatuan antar elemen bangsa. Mengedepankan dialog yang konstruktif bagi
pemecahan persoalan bangsa yang dihadapi kala itu. Sehingga problem-problem
pelik dibidang politik, ekonomi maupun sosial bangsa ini dapat terpecahkan.
Lihatlah bagaimana mereka telah menorehkan tinta emas sejarah pada
Kebangkitan Nasional 20 Mei 1908, berlanjut dengan penggalangan Sumpah Pemuda
28 Oktober 1928 yang akhirnya berbuah manis pada hari Proklamasi 17 Agustus
1945.
Nilai–nilai Harkitnas tersebut
masih relevan sepanjang masa yaitu membangun dan memelihara kebersamaan
dan persatuan, para pemuda berhimpun
dalam organisasi tanpa menonjolkan semangat kedaerahan. Perjuangan para
mahasiswa terumuskan dalam ikrar: satu
nusa, satu bangsa, dan satu bahasa. Sebuah gagasan agung yang begitu brilian.
Saudara-saudara sebangsa dan setanah air.
Perjuangan bangsa Indonesia belum lagi berakhir. Perjuangan ini
adalah abadi, untuk menuju Indonesia maju dan modern. Berkeadilan, sejahtera,
berdemokrasi serta bermartabat.
Tantangan yang dihadapi pada abad ke-21 ini bukan lagi dalam bentuk
penjajahan, tetapi berupa globalisasi. Akan diuji daya saing dan keunggulan
bangsa ini ditengah-tengah ajang kompetisi antar bangsa. Kondisi di mana tapal
batas antar-negara seolah pupus. Dimensi ruang dan waktu seakan runtuh. Dunia
seakan terasa datar, menjadi satu kesatuan.
Momentun Harkitnas ini harus mampu melecut kembali nilai
kebersamaan sebagai bangsa dalam menghadapi globalisasi dengan menggelorakan
rasa bangga dan Cinta Tanah Air.
Generasi muda harus menjadi pejuang dan petarung yang tangguh bagi
kejayaan bangsa. Karena sesungguhnya kita semua telah mewarisi darah dan
jantung para pejuang yang gagah berani melawan musuh penjajah.
Tidak ada bangsa yang akan maju tanpa perjuangan keras. Tidak ada
bangsa yang akan maju tanpa pengorbanan. Dan Tuhan tidak akan merubah nasib
suatu bangsa, kecuali mereka berusaha merubah diri mereka masing-masing.
Saudara-saudara sebangsa dan setanah air.
Banyak para pejuang bangsa hari ini, yang Insya Allah tetap setia
berkarya dibarisan para pembangun negeri ini. Lihatlah para anggota TNI/POLRI
yang menjalankan tugas di daerah perbatasan untuk menegakkan kedaulatan wilayah
Indonesia. Para guru, bidan maupun dokter yang berbakti sampai ke daerah-daerah
terpencil. Para PNS yang bekerja disemua bidang pemerintahan, baik pusat maupun
daerah. Para pekerja swasta, para relawan yang telah berjuang dengan tulus dan
ikhlas, membangun bangsa ini dalam kebersamaan dan persatuan.
Saudara-saudara sebangsa dan setanah air.
Tentu kita semua berharap, agar setiap elemen meletakkan
kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan kelompok, sehingga kebahagiaan bersama dapat kita raih.
Semoga dengan nilai-nilai
Harkitnas mampu dirakit menjadi perahu kokoh untuk mendekatkan bangsa
Indonesia menjadi lebih maju dan lebih modern dalam bingkai Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Sekian. Terima kasih.
Lari tertatih pasangan angsa
Ditepi sawah
berliku-liku
Mari raih
kejayaan Bangsa
Bekerjasama bahu membahu
Sekian. Terima kasih.
Wassalamu’alaikum Warakhmatullahi Wabarokhatuh.
Jakarta, 20 Mei 2013.
MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA RI
ttd
TIFATUL SEMBIRING
Para ambisius sangat menikmati dan
menghayati tiap kata yang diucapkan oleh pembaca teks pidato harkitnas 2013.
Selanjutnya, satu persatu dari kami merefleksikan makna dibalik Harkitnas
menurut persepsi masing-masing serta menyampaikan pesan-pesan untuk
sahabat-sahabat ambisius supaya tidak lengah untuk menghadapi dunia hari ini
dan esok.
Berbagai macam persepsi sang ambisius kami dengarkan dengan baik.
Didukung dengan latar belakang, cara berfikir, dan keahlian yang berbeda-beda,
kami mengutarakan apapun yang ada dibenak masing-masing dengan bahasa dan
tinjauan aspek yang berbeda. Sebagian dari kami ada yang memaknai bahwa Harkitnas
adalah hari di mana bangsa Indonesia harus bangkit, sebagian lainya berargumen
bahwa kebangkitan bangsa dimulai dari pribadi masing-masing, jika setiap
individu dalam negara ini bisa membangkitkan dirinya sendiri dari keterpurukan,
maka itulah awal dari suksesnya kebangkitan nasional. Sebagian menyikapi Harkitnas
dengan menggebu-gebu, beberapa lainnya menyikapi dengan santai namun pasti.
Sebelum mengakhiri acara malam itu, kembali lagi Masduri menanyakan
mimpi kami untuk go abroad, dengan tegas kami menjawab kemana kelak
mimpi-mimpi itu akan kami labuhkan. Semoga esok para ambisius dapat menjejakkan
kaki di atas ranah negara-negara bagian Amerika, Eropa, Australia, Afrika. Aamiin.
Dan acara malam itu kami akhiri dengan pekikan kata “BANGKIT”
berkali-kali, dengan intonasi yang begitu membara, bukti bahwa kita siap
mengabdi kepada bangsa dan negara dengan menjunjung tinggi rasa nasionalis-patriotisme.
Semoga proses ini dapat membawa berkah bagi sang ambisius untuk
bangsa di masa mendatang. Aamiin..
Surabaya, 20 Mei 2013
0 comments:
Post a Comment