This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions..

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions..

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions..

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions..

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions..

Pages

Thursday, March 20, 2014

Untukmu, Ibu




Oleh : A'inatul Mardliyah

 Ibu…..
Jika ditanya siapa orang yang paling kusayangi
Tentunya adalah engkau, Ibu
Yang kedua engkau
Yang ketiga pun tetap engkau,

Belaian kasih sayangmu
senantiasa terasa dalam seluruh kepedihanku
Senyumanmu
senantiasa mengiringi jalan hidupku yang memilukan
Untaian do'amu bagaikan derasnya air sungai yang mengalir
Tiada berhenti
Terkadang pula do'a itu teriring syahdu bersama air matamu

Ibu…
Bukan sehari dua hari aku dikandunganmu
Sembilan bulan lebih ku di sana
Dengan belaian kasihmu

Duhai Ibu…
Aku yang belum bernyawa itu
Tak pernah tahu betapa kau telah menahan sakit berbulan-bulan
Demi… Menantikan kehadiranku di dunia

Ibu…
Bukan setetes dua tetes keringatmu kau kucurkan
Bukan setetes dua tetes air matamu kau jatuhkan
Menahan letih… Menahan perih tak tertahankan saat aku hendak lahir ke dunia

Duhai Ibu,
bahkan setelah lahirpun, aku masih menyusahkanmu
kau masih harus menyusuiku, menimangku, menjagaku siang dan malam
suara tangisanku, Ibu
sangat memekakkan telinga
tiap menit, tiap jam
bahkan di tengah indahnya malam yang sunyi itu
kau masih harus mendengarkan suara tangisanku
membangunkanmu dari tidurmu

Terima kasih, Ibu
Sudah begitu sabar menjagaku yang hanya bisa menangis ini

Ibu,
Bahkan jika jiwa raga ini kupersembahkan
Takkan cukup ku membalas jasamu

Surabaya, 22 Desember 2013

Wednesday, March 19, 2014

Ibuku, Surgaku

Untuk Ibu
Oleh : A'inatul Mardliyah
 
Ibu..
Sungguh mulia dirimu
Tiga kali kau disebut Rasulullah sebagai manusia yang harus dihormati
Surga pun berada di bawah telapak kakimu

Ibu…
Sungguh pun tak ada surga di bawah telapak kakimu
Aku berjanji akan tetap menghormatimu, menyayangimu, menjagamu, merawatmu
Hingga ujung usiamu
Karena ridhamu adalah ridha-Nya, Ibu

Ibu…
Aku menyayangimu dengan segenap hatiku
Aku bahagia berada di hari-hari bersamamu
Senyummu bagai mentari yang baru terbit di ufuk timur
Menghangatkan seisi bumi
Menghangatkan hatiku

Ibu…
Katanya, kata “akh” pun sudah tidak pantas bila diucapkan padamu
Aku menyesal, Ibu
Tak sekedar kata “akh” yang kuucap
Bahkan lebih menyakitkanmu
Namun,
Seringkali semua itu kau balas dengan senyuman

Ibu…
Terima kasih
Atas do’a yang senantiasa kau panjatkan
Untuk anak-anakmu
Terima kasih atas segala peluh yang kau kucurkan untuk kami
Terima kasih. Ibu

Surabaya, 22 Desember 2013

Monday, March 17, 2014

OLIMPIADE


Oleh :A’inatul Mardliyah
 
 *Tulisan ini pernah dimuat di Koran Metro Riau, Tanggal 5 Maret 2014

Sang Juara
Anak-anak adalah aset berharga negeri ini. Mereka membutuhkan kesempatan untuk meningkatkan kemampuannya.  Salah satu caranya adalah melalui pendidikan. Sesuai dengan UUD’45 Pasal 31 ayat 1, bahwa tiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan. Pemerintah juga telah mengupayakan program pemerataan pendidikan bagi seluruh warga negara. Walaupun pemerintah telah berupaya sedemikian rupa, program ini terasa belum maksimal bila tidak ada pihak-pihak lain yang peduli dengan dunia pendidikan. Maka, dibutuhkan dukungan semua pihak untuk mewujudkannya.
Tingkat kemajuan pendidikan antardaerah tentunya berbeda satu sama lain. Tentunya pendidikan di daerah yang lebih maju akan berbeda dengan pendidikan di daerah terpencil. Selain karena terbatasnya akses informasi, juga karena faktor-faktor lainnya. Sehingga siswanya pun memiliki pengetahuan yang terbatas, walaupun tidak menutup kemungkinan bahwa ada seorang anak yang meskipun dari daerah terpencil, namun bisa bersaing dengan mereka yang mendapatkan pendidikan  jauh lebih baik di daerah lebih maju.
Tidak mengherankan bila dengan adanya Ujian Nasional (UN), dapat memicu timbulnya pro dan kontra. Salah satu pendapat mereka yang kontra adalah karena pendidikan yang didapat dari masing-masing sekolah, apalagi antara sekolah favorit dengan sekolah di daerah terpencil tidak bisa disamakan. Bagaimana mungkin mereka harus lulus dengan persyaratan harus mengikuti UN yang soalnya disamakan? Hal ini yang juga perlu mendapat perhatian dari pemerintah. Walaupun niat pemerintah memang baik, untuk memeberikan standar nasional bagi pendidikan di Indonesia. Dari sini pemerintah juga harus memperhatikan nasib siswa-siswa di daerah terpencil, dengan melakukan penanganan khusus yang lebih serius.
Selain itu, program-program pemerintah maupun pihak-pihak lain yang peduli dengan dunia pendidikan untuk memajukan pendidkan di daerah-daerah yang tertinggal pun harus disambut baik oleh sekolah-sekolah di daerah tersebut. Salah satu caranya adalah dengan mengupayakan siswa-siswanya untuk turut serta dalam program-program itu. karena hal itu merupakan kesempatan emas bagi sekolah yang ingin meningkatkan kualitas pendidikannya.
Di antara program-program itu adalah diadakannya sebuah Olimpiade Sains Kuark (OSK) 2014 untuk siswa SD/MI yang diselenggarakan oleh PT Kuark Internasional. Peserta yang diizinkan mengikuti Olimpiade Sains Kuark 2014 bukan hanya siswa-siswa yang berasal dari sekolah-sekolah favorit, namun siswa-siswa yang tidak mampu secara ekonomi bahkan berasal dari daerah terpencil di Indonesia pun diizinkan untuk mengikuti olimpiade ini. Bukan hanya itu, siswa yang nilai rapornya rendah pun boleh mengikuti olimpiade tersebut, hal ini disampaikan oleh Poerwanto P, Ketua Komite Pendukung Olimpiade Sains Kuark 2014. Apalagi ujian tertulis dalam olimpiade itu tak hanya mengutamakan penalaran, tetapi juga mengarah pada penerapan sains dalam kehidupan sehari-hari. OSK akan menyaring siswa-siswa berkompeten di seluruh daerah di Indonesia. Masing-masing peserta akan menginspirasi satu sama lain dengan adanya olimpiade ini, sehingga sekalipun tidak menang, hal itu akan memicu semangat belajarnya. Jadi, anak-anak itu memiliki kesempatan yang sama untuk mengembangkan dirinya.
Siswa dengan nilai rapor rendah ataupun dari kalangan marginal sekalipun bukanlah tolak ukur untuk melihat kemampuan siswa. Mereka juga bisa bersaing dengan siswa lainnya yang lebih ‘beruntung’. Telah banyak fakta yang menyebutkan bahwa siswa-siswa dengan nilai rendah ataupun dari daerah tertinggal pun bisa membuktikan dirinya, bahkan muncul sebagai tokoh dunia yang diperhitungkan.
OSK 2014 adalah salah satu bentuk kepedulian dari sebuah perusahaan terhadap dunia pendidikan. Dengan maraknya olimpiade seperti ini, kesempatan emas bisa didapatkan oleh seluruh siswa, tanpa membedakan nilai, kondisi ekonomi, atau yang lainnya untuk menunjukkan kemampuannya.
Kembali ke cita-cita awal bangsa yang telah tertulis dalam pembukaan UUD’45, bahwa salah satu cita-cita negara Indonesia adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Dengan upaya yang maksimal dari seluruh elemen pendidikan, maka cita-cita tersebut bukanlah sesuatu yang mustahil untuk bisa terwujud.

I JUST WANT TO SAY "SORRY"


Oleh : A’inatul Mardliyah
 
I feel so alone when you go..
though I know, you're really going to leave me
but I was never able to imagine how bad my day, without you
until that day arrives,
I was so scared,,
I'm afraid to live my days,,

who?
who will accompany my steps, then

oh God, why did he leave me?
He had promised to always by my side

God, I beg, I want to meet him,
though only a few seconds
I just want to say one sentence to him

"I'm sorry, Dad"

Gresik, 23 Oktober 2012