Pages

Monday, March 3, 2014

Catatan Mingguan (27 Januari - 02 Februari 2014)



Oleh : A’inatul Mardliyah

Pagi selalu membawa harapan baru bagi kita.  Setelah melewati beberapa kerisauan yang telah lalu. Begitu pula dengan pagiku di tanggal 27 Januari. Harapan baru akan kutanam. Mengeksekusi beberapa rancangan jadwal kuliah. Memilih jadwal yang terbaik.
Kecocokan kita dengan dosen mata kuliah menjadi sesuatu yang penting untuk kupertimbangkan. Mengingat nilai juga menjadi modal penting untuk kedepannya. Tak munafik, beberapa dosen terlalu killer menurutku. Bukan apa-apa, kalian juga mengerti maksudku.
***
Kebersamaan dengan teman-teman terbaik merupakan hal yang sangat menggembirakan. Tak heran bila banyak yang akhirnya jatuh cinta pada temannya sendiri. Tapi bukan itu maksudku, sungguh mereka adalah teman terbaik. Mereka berkembang pesat dengan skillnya masing-masing. Betapa sempurna Tuhan menciptakan persahabatan ini bagi kami.
Akhir Februari 2014, kebersamaan ini membawa kami berlibur ke Mojokerto, tak mengurungkan niat kami untuk melantunkan shalawat Nabi. Dengan paduan suara dari masing-masing kekhasan suara kami, diiringi dengan kicauan burung peliharaan keluarga sahabatku. Suaranya berbanding lurus dengan suara kami. Semakin melengking suara kami, semakin ramai pula burung itu memamerkan suaranya.
***
Beberapa peninggalan candi di Mojokerto membuatku terkagum-kagum. Candi yang dulu hanya ku tahu namanya dari buku-buku sekolah. Candi Tikus, Candi Bajang Ratu, dan Candi Brahu adalah nama-nama candi yang kami kunjungi. Selain itu kami juga berkunjung ke area Patung Budha Tidur, yang katanya patung budha tidur terbesar ketiga se-Asia. Menakjubkan.
***
Hujan deras serta kabut tebal menemani perjalanan kami menuju ke Tretes. Sampai terhenti karena banjir yang membuat mobil kami mogok. Semuanya terbayar sudah ketika sampai di rumah nenek sahabat kami di Tretes. Seperti biasa, kami langsung melakukan kegiatan Refleksi Akhir Bulan. Bagiku saat-saat seperti ini sangat keren. Tenggelam dalam kisah hidup sahabat-sahabatku. Tak jarang aku menitikkan air mata. Sungguh Tuhan begitu baik hati kepada kami. Sekali lagi aku sangat bersyukur.

0 comments:

Post a Comment