Oleh :A’inatul Mardliyah
Teater adalah dunia baru bagiku. Sebelumnya aku pernah
belajar tentang dunia ini saat aku kelas XI MA. Saat itu aku dan teman-teman
meminta guru Bahasa Indonesia kami untuk mengajarkan kami teater untuk
ditampilkan pada akhirussanah. Akhirnya beliau memperkenalkan adiknya yang ahli
dibidang teater. Dari bekal belajar singkat itu aku sedikit banyak tahu tentang
dunia teater.
Tanggal 19 Januari, hari dimana aku dan teman-teman
Teater Ambisi (TA) tampil di Surabaya Town Square (Sutos). Jadi, minggu ini
adalah minggu untuk latihan teater. Siang malam kami berlatih teater yang
diajari oleh seorang ahli teater dari Madura.
Bila siang hari, kami latihan teater di lapangan
basket UINSA. Suasana kampus masih sepi, karena masih dalam bulan libur. Tidak
ada aktivitas di kampus, kecuali beberapa orang yang lalu lalang dengan
kepentingannya masing-masing. Bila malam tiba, kami akan latihan teater di
depan Gedung Fakultas Dakwah. Ketika malam hari, suasana kampus semakin sepi.
Hanya ada Pak Satpam yang berkeliling di kampus untuk memastikan keadaan
kampus. Sepertinya Pak Satpam sedikit curiga dengan kami. Tapi ketika melihat
kami latihan, Pak Satpam membiarkannya. Hanya menyapa kami dengan bertanya
heran kenapa kok cuman satu lelakinya. Maklum, kami 8 orang perempuan sebagai aktor teater dan seorang lelaki,
pelatih kami.
Sehari sebelum tampil, kami sempat latihan di Pantai
Kenjeran. Suasana pantai yang sepi dan tenang menjadi sasaran kami waktu itu.
apalagi saat itu bukan waktu liburan, jadi Pantai Kenjeran masih sepi oleh
pengunjung. Hanya beberapa penjual dan penduduk local yang sekedar ingin
menghabiskan waktu di sana. Ada beberapa pengunjung, tapi jumlahnya tak banyak.
Sempurna sudah latihan kami di tengah suasana pantai yang menenangkan itu. kami
bisa berteriak-teriak melafalkan dialog. Tak ada yang terganggu. Angin akan
membawa suara-suara kami ke samudera.
Tanggal 19 Januari tiba, semuanya berjalan dengan
baik. Kami berhasil memerankan peran kami dengan baik pada pertunjukan yang
diadakan oleh Fakultas Dakwah itu. sedikit kendala yang ada pun bisa teratasi.
Aku merasa sedikit gugup waktu akan tampil. Tapi semua terasa menyenangkan
ketika kami telah beraksi di panggung. Alhamdulillah. Itu adalah salah satu pengalaman
menarik bagiku. Menjadi aktor teater.
0 comments:
Post a Comment