Pages

Monday, March 17, 2014

Catatan Mingguan (10-16 Maret 2014)




A'inatul Mardliyah
Oleh : A’inatul Mardliyah

Tanggal 10 Maret. Kegiatan pertamaku bersama teman-teman LA adalah diskusi Koran. Seperti biasa, aku membaca kolom Internasional. Diskusi berlangsung seru. Banyak hal menarik yang kami dapatkan dari diskusi ini. Salah satunya dapat menjadi inspirasi membuat opini. Pukul 10.00 WIB, mata kuliah B. Arab 3 dimulai. Dengan dipandu oleh Ustadz Yahya, aku dan teman-teman sekelasku membaca Surah Yaasiin dan tahlil. Kami berdo’a bersama untuk kelancaran kuliah kami. Agar perkuliahan kami dapat berjalan dengan baik dan bisa mendapatkan banyak pengetahuan yang bermanfaat bagi kehidupan kami. Hal-hal semacam inilah yang selalu kurindukan. Ustadz Yahya mengajarkan kepada kami bagaimana cara mensyukuri nikmat dan merendahkan diri dihadapan Tuhan. Mengingatkan kami bahwa sejatinya ilmu yang akan kami peroleh adalah milik-Nya dan kami berkewajiban untuk mempelajarinya guna mengabdikan diri ke masyarakat. Karena institusi kami juga mengajarkan bahwa sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang bermanfaat bagi sesamanya. Usai berdo’a, kami makan bersama. Suasana kekeluargaan sangat terasa waktu itu. Aku bahagia dan bersyukur bisa merasakan nikmatnya kebersamaan bersama para penuntut ilmu.
Pukul 12.10 seharusnya adalah waktu untuk mata kuliah Materi PAI MA. Dosen kami tidak hadir. Aku mendengar dari teman-teman bahwa beliau sedang menjalani operasi kecil. Semoga beliau diberikan kesembuhan oleh Allah SWT dan operasinya berjalan dengan baik. Aamiin. Pukul 15.00 WIB adalah waktu untuk mata kuliah ICT Pembelajaran. ICT adalah  singkatan dari Information and Communication Technology. Setelah minggu kemarin Dosen pengajarnya tidak bisa hadir, kali ini beliau hadir. Pak Fauzi namanya. Beliau memulai perkenalannya denga kesan yang sangat baik. Beliau menyadarkanku bahwa belajar adalah juga tentang kemauan. I’tikad baik kita untuk belajar juga harus kita tunjukkan. Dengan kemauan, kita tunjukkan ketertarikan kita dalam mempelajari mata kuliah yang kita tempuh, dalam hal ini ICT Pembelajaran. Mau belajar dan mengembangkan materi yang diberikan oleh Dosen. Berpikir kreatif dan tidak hanya belajar saat tatap muka. Namun juga ulet belajar di luar perkuliahan. Ketekunan adalah hal yang ditekankan. Karena dalam belajar ICT, khususnya untuk memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, hal yang kita butuhkan adalah keuletan dan ketekunan untuk membuat materi pelajaran lebih aplikatif, misalnya dengan membuat video pembelajaran yang menarik dan sebagainya. Sehingga pembelajaran lebih menyenangkan dan tentunya dapat diterima dengan baik oleh peserta didik.
Malam pun tiba, saatnya beraksi. Menjelang pukul 19.30 WIB, aku berangkat ke kampus bersama sahabatku. Kami akan melakukan latihan Tae kwon do, setelah kurang lebih 2 bulan kami tidak latihan. Seni beladiri Korea ini kupelajari baru saat aku masuk semester 3. Sangat menyenangkan. Malam itu latihan agak mundur dari jam sebelumnya. Sabuem Novarly telah datang lebih awal dari kami. Mungkin karena latihan pertama di semester 4 ini, banyak yang telat. Hehe. Seperti biasa, latihan dimulai dengan lari mengelilingi lapangan samping Gedung Auditorium UINSA beberapa kali. Selanjutnya pemanasan seperti biasa untuk meregangkan otot-otot kami. Dilanjutkan dengan pelatihan beberapa jurus dasar untuk mengahadapi UKT mendatang. Terus terang, aku belum pernah ikut UKT. Semoga diberi kelancaran. Latihan terakhir adalah latihan tendangan. Seperti latihan-latihan sebelumnya, kami melatih tendangan kami. Berlatih menendang target seakurat mungkin. Mulai dari tendangan Ap chagi = Tendangan depan ke arah perut menggunakan kaki depan, Dollyo chagi = Tendangan dari arah samping, Yeop Chagi = Tendangan samping menggunakan pisau kaki, hingga Dwi Chagi = Tendangan belakang, dan beberapa tendangan dan tangkisan lainnya. Sekitar pukul 22.00 WIB, latihan kami berakhir.
Tanggal 11 Maret. Pukul 06.00 WIB. Seperti biasa, adalah jadwal untuk rutinitas diskusi Koran. Lagi-lagi masalah Ukraina. Wilayah kedaulatannya di semenanjung Crimea masih dikuasai oleh tentara Rusia. 30.000 personil tentara Rusia masih berjaga di wilayah tersebut. mungkin Rusia masih ingin mengambil Crimea yang dulu pernah menjadi wilayah kedaulatannya. Tak heran jika penduduk Crimea yang sekitar 59 persen penduduknya adalah etnis Rusia itu menginginkan untuk bergabung dengan Rusia. Penduduk yang beretnis Ukraina sendiri hanya sekitar 24 persen dan sebagian lainnya, yakni 12 persen beretnis Tatar yang dulu juga pernah menguasai Crimea, dan 5 persen adalah etnis lainnya. Namun hal itu tetap saja mendapat kecaman dari berbagai negara di dunia, karena sejatinya Crimea telah sah menjadi wilayah kedaulatan Ukraina. Ukraina sendiri tidak bisa melakukan perlawanan, karena negara tersebut masih mengalami konflik sejak digulingkannya Presiden Yanukovych. Semoga saja peristiwa ini segera mendapatkan pemecahan masalahnya, baik secara diplomatik maupun dengan cara damai lainnya.
Pukul 09.10 WIB, waktu untuk mata kuliah Profil Tenaga Pendidik. Kami memulai diskusi kami sendiri yang dipimpin oleh 2 kelompok yang bertugas, karena saat itu Dosen pengajar tidak bisa hadir. Kelompok pertama membahas tentang pandangan Alquran tentang seorang pendidik. Kami mengkaji ayat-ayat yang berkenaan dengan bagaimana sosok pendidik yang sesuai dengan tuntunan Al Quran dan menafsirkannya melalui penafsiran dari 4 tafsir, yakni, Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir Al Maroghy, Tafsir Al Mishbah, dan Tafsir Al Manar. Ayat yang dikaji juga ada 4, yakni ayat 31 dari Surah Al Baqoroh, ayat129 dari Surah Al Baqoroh, ayat 151 dari Surah Al Baqoroh dan ayat 1-5 dari Surah Al ‘Alaq. Kelompok kedua memberikan presentasi mengenai seorang pendidik menurut Hadits Rasulullah SAW. Semoga apa yang kami pelajari ini dapat menambah hasanah pengetahuan kami tentang bagaimana menjadi seorang pendidik yang sesuai dengan ajaran Islam. Yang bukan hanya bisa menyampaikan pelajaran kepada peserta didik, namun juga mampu menjadi inspirator serta seorang suri tauladan yang baik bagi peserta didiknya. Mampu mengilhami peserta didik dengan ilmu yang diajarkan. Aamiin.
Pukul 12.10 WIB, saatnya mata kuliah Fiqih 3. Dengan dibimbing oleh Pak Ikhwan, kami melaksanakan diskusi dengan lancar dan menyenangkan. Sangat menarik tema diskusi kali ini, yakni tentang Pernikahan. Berbagai pertanyaan diajukan, mulai dari masalah wali, saksi, nikah mut’ah (kontrak) yang dulu pernah dibolehkan, hingga masalah yang sering dianggap merugikan pihak wanita, yakni Poligami. Namun aku merasa kurang puas dengan diskusi kali ini. Tak banyak waktu kami untuk melakukan diskusi yang lebih panjang. Jadi masalah yang kami bahas masih mendasar dan belum mendalam. Rasanya tak cukup hanya dengan 2 SKS untuk pembahsan hukum-hukum dalam Islam. Tapi tak mengapa, kelas bukanlah satu-satunya tempat berdiskusi dan mencari ilmu. Kita bisa mempelajarinya melalui referensi-referensi yang ada. Toh, bisa bertanya bila ada yang tidak dimengerti ke teman atau orang yang memahami tentang hal ini. Semangat!!!
Tanggal 12 Maret. Diskusi Koran di pagi ini aku memang membaca kolom Internasional lagi, tapi kali ini ada berita mengenai Suriah. Bayangkan betapa beratnya beban yang ditanggung oleh rakyat Suriah, terutama kaum anak-anak. Hari ini ditulis di Koran Kompas bahwa di Suriah ada jutaan orang yang mengungsi kehilangan tempat tinggal, jutaan anak menderita, belasan ribu orang hilang, dan 500.000 orang terlantar tidak tersentuh oleh bantuan. Hal itu terjadi semenjak bulan Maret 2011, terjadi perang saudara antara Pihak Pemerintah Presiden Bashar al-Assad dengan pihak-pihak oposisi. Saat ini konflik tersebut telah memasuki tahun keempat, tapi masih saja belum ada titik terang antara kedua belah pihak. Bahkan beberapa negara seperti negara Barat, Rusia, China, dan beberapa negara Arab memiliki kepentingan dengan pihak oposisi maupun pihak Presiden Bashar al-Assad. Sehingga konflik ini tak kunjung selesai. Dan yang dirugikan adalah rakyat Suriah sendiri. Siapapun yang memenangkan konflik inipun akan tetap mengalami kerugian, baik dari segi ekonomi maupun rakyatnya. Karena Suriah telah kehilangan banyak rakyatnya, masa depan generasinya pun terancam karena saat ini banyak anak-anak yang masih kekurangan pangan dan menempati pengungsian-pengungsian. Kenyataan ini sungguh menyakitkan, sebuah krisis kemanusiaan yang berkepanjangan. Semoga upaya perdamaian dapat segera dilakukan dan negara-negara yang memiliki kepentingan atas hal ini tidak lantas memanfaatkan keadaan tersebut.
Pukul 07.30 WIB, waktu untuk mata kuliah Materi PAI SMA, dosen waliku, Bu Fauti, sengaja kupilih untuk mata kuliah ini. Beliau mengajarkan kepada kami bagaimana menjadi seorang pendidik yang baik. Kisah-kisah tentang pengalamannya menjadi seorang pendidik pun beliau ungkapkan kepada kami. Menarik. Dari kisah beliau, ada fakta yang mengagetkanku, bahwa ada juga pendidik yakni guru agama yang tidak menggunakan hijab saat mengajar. Batinku masih tidak percaya dengan hal tersebut, tapi kenyataannya memang ada yang seperti itu.
Pukul 09.10 WIB, waktu untuk mata kuliah yang dipegang oleh Pak Yusam, Tafsir dan Hadits Tarbawi. Dalam mata kuliah ini kami membahas mengenai tugas-tugas kami untuk pertemuan-pertemuan mendatang. Pukul 13.50 WIB, waktu untuk mata kuliah terakhir pada hari ini, yakni Metode Penelitian. Setelah kemarin tidak bisa hadir, hari ini Pak Zaini, dosen pengajar mata kuliah ini hadir dan menjelaskan tentang mata kuliah kami ini serta tugas-tugas yang harus kami selesaikan. Aku belum begitu menguasai pelajaran ini. Tapi setidaknya pengalamanku menjadi bagian dari penelitian Pol-Tracking Institute memberikanku sebuah gambaran bagaimana sebuah penelitian itu dilakukan. Rencananya aku mau mengikuti penelitian yang diadakan oleh UINSA bersama sahabatku. Semoga bisa terlaksana dengan baik dan dengan hasil yang memuaskan.
Pukul 20.00 WIB, saatnya untuk kajian rutin tentang Kebahasaan, yakni Bahasa Inggris dan Bahasa Arab. Karena aku termasuk tim Bahasa Inggris dalam komunitas LA, maka malam ini aku berkesempatan untuk menyampaikan materi. Sahabatku, Izzatul Milla yang merupakan tim Bahasa Arab menyampaikan materi Bahasa Arab. Waktu untuk masing-masing kami adalah sekitar satu jam. Sehingga pukul 22.00 WIB kajian sudah usai dilakukan. Menyenangkan bisa terus belajar bersama. Semoga apa yang kami cita-citakan bisa terwujud. Aamiin.
Tanggal 13 Maret, pagi ini aku membaca tentang perkembangan kasus di Ukraina. Saat ini, Rusia akan dijatuhi sanksi apabila tidak segera menghentikan aneksasinya terhadap Crimea.sanksi yangdiberikan antara lain larangan perjalanan dan pembekuan aset terhadap siapapun yang dinilai bertanggungjawab terhadap pelanggaran kedaulatan Ukraina. Namun sikap Rusia seakan tidak peduli tentang hal tersebut. mereka tetap ingin menguasai Crimea.
Tanggal 14 Maret, aku berniat untuk segera pulang hari ini juga. Dengan alasan akan melakukan sebuah penelitian. Ini adalah kali ketiga aku melakukan penelitian yang diadakan oleh Pol Tracking Institute. Jika sebelumnya aku melakukan penelitian di Desa Lundo dan Desa Leran, kali ini aku melakukannya di desaku sendiri, Tanggulrejo. Tapi sebelum pulang, aku mengikuti kuliah Pengembangan Kurikulum pukul 13.00 WIB. Sekitar pukul 14.30 WIB aku kembali ke RMD. Di RMD ada pembagian kuesioner untuk penelitian nanti. Ada sedikit kendala, sehingga sekitar pukul 17.00 WIB aku baru bisa pulang. Namun sayangnya… Tidak ada bus yang ke Langon di jam itu. Akhirnya aku memutuskan ke Terminal Bungurasih bersama temanku yang akan pulang ke Pucuk, Lamongan. Mbag Tutut namanya. Ternyata di Bungurasih juga kami tak kunjung mendapatkan bus. Satu jam menunggu, kami tetap saja tidak bisa naik bus karena bus yang selalu penuh. Pukul 18.00 WIB kami mendapatkan bus. Walaupun harus berdiri sepanjang perjalanan, kami rela, daripada harus menunggu lebih lama lagi. Aku turun di Terminal Bunder, Gresik. Sampai di sana aku dijemput oleh kakakku. Aku menginap di rumahnya, di Pongangan, karena hari sudah malam.
Keesokan harinya, tanggal 15 Maret sekitar pukul 07.00 WIB, aku telah sampai di rumah. Pukul 09.00 WIB, aku menuju ke rumah Pak Kepala Desa untuk meminta perizinan mengadakan penelitian. Alhamdulillah,,, semua berjalan dengan lancar. Beberapa kedala pun sempat kutemui ketika harus mengadakan wawancara ke Dusun Dagang, untungnya aku mempunya sepupu yang sangat baik yang bersedia membantuku untuk melakukan penelitian ini. Mbag Mer, begitulah aku memanggil sepupuku. Pukul 17.00 WIB aku kembali ke rumah. Sedikit melanjutkan penelitian dan kemudian mengakhirinya.
Tanggal 17 Maret, pukul 06.30 WIB, aku pergi ke rumah dua orang ketua RT untuk meminta data Kepala Keluarga. Beberapa wawancara kulakukan hingga sekitar pikul 09.00 WIB.selanjutnya aku kembali ke Dusun Dagang untuk mengumpulkan beberapa data yang kemarin belum berhasil kudapatkan. Dalam hal ini, Mbag Mer masih sangat kubutuhkan. Dia dengan senang hati membantuku. Sekitar pukul 12.00 WIB, aku telah kembali ke rumah. Kakak perempuanku berkunjung ke rumah, senang rasanya bisa bertemu. Aku memintanya menuliskan beberapa Do’a. sayangnya aku lupa membawanya ke Surabaya.
Pukul 13.00 WIB, adikku mengantarkanku ke jalan raya untuk mendapatkan bus ke Langon. Waktu itu aku merasa sangat gelisah. Entah mengapa. Tapi kegelisahan itu sedikit hilang karena nasehat adikku agar aku senantiasa berdo’a untuk menenangkan hati, meyakinkan diri bahwa tidak akan terjadi apa-apa. Aku jadi teringat Ibu. Ibu pasti sangat mengkhawatirkanku.
Lama menunggu bus yang tak kunjung datang, akhirnya aku memutuskan untuk naik angkot sewaan. Aku menumpang bersama rombongan yang akan pergi ke Surabaya. tapi aku turun di Langon. Perjalananku pun berlanjut dengan menaiki bus P6 jurusan Bungurasih. Alhamdulillah. Aku sampai ke RMD dengan selamat. Hanya ada beberapa orang di RMD.
Coretan ini hanyalah sepenggal kisahku yang mungkin sedikit bisa mewakili aktivitas harianku selama di minggu ini. Terus berbenah untuk menjadi pribadi yang lebih baik dari hari kehari, minggu ke minggu, dan seterusnya.

0 comments:

Post a Comment