Tanggal 10 Maret. Kegiatan pertamaku bersama
teman-teman LA adalah diskusi Koran. Seperti biasa, aku membaca kolom
Internasional. Diskusi berlangsung seru. Banyak hal menarik yang kami dapatkan
dari diskusi ini. Salah satunya dapat menjadi inspirasi membuat opini. Pukul
10.00 WIB, mata kuliah B. Arab 3 dimulai. Dengan dipandu oleh Ustadz Yahya, aku
dan teman-teman sekelasku membaca Surah Yaasiin dan tahlil. Kami berdo’a
bersama untuk kelancaran kuliah kami. Agar perkuliahan kami dapat berjalan
dengan baik dan bisa mendapatkan banyak pengetahuan yang bermanfaat bagi
kehidupan kami. Hal-hal semacam inilah yang selalu kurindukan. Ustadz Yahya
mengajarkan kepada kami bagaimana cara mensyukuri nikmat dan merendahkan diri
dihadapan Tuhan. Mengingatkan kami bahwa sejatinya ilmu yang akan kami peroleh
adalah milik-Nya dan kami berkewajiban untuk mempelajarinya guna mengabdikan
diri ke masyarakat. Karena institusi kami juga mengajarkan bahwa sebaik-baiknya
manusia adalah manusia yang bermanfaat bagi sesamanya. Usai berdo’a, kami makan
bersama. Suasana kekeluargaan sangat terasa waktu itu. Aku bahagia dan
bersyukur bisa merasakan nikmatnya kebersamaan bersama para penuntut ilmu.
Pukul 12.10 seharusnya adalah waktu untuk mata kuliah
Materi PAI MA. Dosen kami tidak hadir. Aku mendengar dari teman-teman bahwa
beliau sedang menjalani operasi kecil. Semoga beliau diberikan kesembuhan oleh
Allah SWT dan operasinya berjalan dengan baik. Aamiin. Pukul 15.00 WIB adalah
waktu untuk mata kuliah ICT Pembelajaran. ICT adalah singkatan dari Information and
Communication Technology. Setelah minggu kemarin Dosen pengajarnya tidak
bisa hadir, kali ini beliau hadir. Pak Fauzi namanya. Beliau memulai
perkenalannya denga kesan yang sangat baik. Beliau menyadarkanku bahwa belajar
adalah juga tentang kemauan. I’tikad baik kita untuk belajar juga harus kita
tunjukkan. Dengan kemauan, kita tunjukkan ketertarikan kita dalam mempelajari
mata kuliah yang kita tempuh, dalam hal ini ICT Pembelajaran. Mau belajar dan
mengembangkan materi yang diberikan oleh Dosen. Berpikir kreatif dan tidak
hanya belajar saat tatap muka. Namun juga ulet belajar di luar perkuliahan.
Ketekunan adalah hal yang ditekankan. Karena dalam belajar ICT, khususnya untuk
memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, hal yang kita
butuhkan adalah keuletan dan ketekunan untuk membuat materi pelajaran lebih
aplikatif, misalnya dengan membuat video pembelajaran yang menarik dan
sebagainya. Sehingga pembelajaran lebih menyenangkan dan tentunya dapat
diterima dengan baik oleh peserta didik.
Malam pun tiba, saatnya beraksi. Menjelang pukul 19.30
WIB, aku berangkat ke kampus bersama sahabatku. Kami akan melakukan latihan Tae
kwon do, setelah kurang lebih 2 bulan kami tidak latihan. Seni beladiri Korea
ini kupelajari baru saat aku masuk semester 3. Sangat menyenangkan. Malam itu
latihan agak mundur dari jam sebelumnya. Sabuem Novarly telah datang lebih awal
dari kami. Mungkin karena latihan pertama di semester 4 ini, banyak yang telat.
Hehe. Seperti biasa, latihan dimulai dengan lari mengelilingi lapangan samping
Gedung Auditorium UINSA beberapa kali. Selanjutnya pemanasan seperti biasa
untuk meregangkan otot-otot kami. Dilanjutkan dengan pelatihan beberapa jurus
dasar untuk mengahadapi UKT mendatang. Terus terang, aku belum pernah ikut UKT.
Semoga diberi kelancaran. Latihan terakhir adalah latihan tendangan. Seperti
latihan-latihan sebelumnya, kami melatih tendangan kami. Berlatih menendang
target seakurat mungkin. Mulai dari tendangan Ap chagi = Tendangan depan ke arah
perut menggunakan kaki depan, Dollyo chagi
= Tendangan dari arah samping, Yeop Chagi =
Tendangan samping menggunakan pisau kaki, hingga Dwi Chagi = Tendangan belakang, dan
beberapa tendangan dan tangkisan lainnya. Sekitar pukul 22.00 WIB, latihan kami
berakhir.
Tanggal 11 Maret. Pukul 06.00 WIB. Seperti biasa, adalah jadwal untuk
rutinitas diskusi Koran. Lagi-lagi masalah Ukraina. Wilayah kedaulatannya di
semenanjung Crimea masih dikuasai oleh tentara Rusia. 30.000 personil tentara
Rusia masih berjaga di wilayah tersebut. mungkin Rusia masih ingin mengambil
Crimea yang dulu pernah menjadi wilayah kedaulatannya. Tak heran jika penduduk
Crimea yang sekitar 59 persen penduduknya adalah etnis Rusia itu menginginkan
untuk bergabung dengan Rusia. Penduduk yang beretnis Ukraina sendiri hanya
sekitar 24 persen dan sebagian lainnya, yakni 12 persen beretnis Tatar yang
dulu juga pernah menguasai Crimea, dan 5 persen adalah etnis lainnya. Namun hal
itu tetap saja mendapat kecaman dari berbagai negara di dunia, karena sejatinya
Crimea telah sah menjadi wilayah kedaulatan Ukraina. Ukraina sendiri tidak bisa
melakukan perlawanan, karena negara tersebut masih mengalami konflik sejak
digulingkannya Presiden Yanukovych. Semoga saja peristiwa ini segera
mendapatkan pemecahan masalahnya, baik secara diplomatik maupun dengan cara
damai lainnya.
Pukul 09.10 WIB, waktu untuk mata kuliah Profil Tenaga Pendidik. Kami
memulai diskusi kami sendiri yang dipimpin oleh 2 kelompok yang bertugas,
karena saat itu Dosen pengajar tidak bisa hadir. Kelompok pertama membahas
tentang pandangan Alquran tentang seorang pendidik. Kami mengkaji ayat-ayat
yang berkenaan dengan bagaimana sosok pendidik yang sesuai dengan tuntunan Al
Quran dan menafsirkannya melalui penafsiran dari 4 tafsir, yakni, Tafsir Ibnu
Katsir, Tafsir Al Maroghy, Tafsir Al Mishbah, dan Tafsir Al Manar. Ayat yang
dikaji juga ada 4, yakni ayat 31 dari Surah Al Baqoroh, ayat129 dari Surah Al
Baqoroh, ayat 151 dari Surah Al Baqoroh dan ayat 1-5 dari Surah Al ‘Alaq.
Kelompok kedua memberikan presentasi mengenai seorang pendidik menurut Hadits
Rasulullah SAW. Semoga apa yang kami pelajari ini dapat menambah hasanah
pengetahuan kami tentang bagaimana menjadi seorang pendidik yang sesuai dengan
ajaran Islam. Yang bukan hanya bisa menyampaikan pelajaran kepada peserta
didik, namun juga mampu menjadi inspirator serta seorang suri tauladan yang
baik bagi peserta didiknya. Mampu mengilhami peserta didik dengan ilmu yang
diajarkan. Aamiin.
Pukul 12.10 WIB, saatnya mata kuliah Fiqih 3. Dengan dibimbing oleh Pak
Ikhwan, kami melaksanakan diskusi dengan lancar dan menyenangkan. Sangat
menarik tema diskusi kali ini, yakni tentang Pernikahan. Berbagai pertanyaan
diajukan, mulai dari masalah wali, saksi, nikah mut’ah (kontrak) yang dulu
pernah dibolehkan, hingga masalah yang sering dianggap merugikan pihak wanita,
yakni Poligami. Namun aku merasa kurang puas dengan diskusi kali ini. Tak
banyak waktu kami untuk melakukan diskusi yang lebih panjang. Jadi masalah yang
kami bahas masih mendasar dan belum mendalam. Rasanya tak cukup hanya dengan 2
SKS untuk pembahsan hukum-hukum dalam Islam. Tapi tak mengapa, kelas bukanlah
satu-satunya tempat berdiskusi dan mencari ilmu. Kita bisa mempelajarinya melalui
referensi-referensi yang ada. Toh, bisa bertanya bila ada yang tidak
dimengerti ke teman atau orang yang memahami tentang hal ini. Semangat!!!
Tanggal 12 Maret. Diskusi Koran di pagi ini aku memang membaca kolom
Internasional lagi, tapi kali ini ada berita mengenai Suriah. Bayangkan betapa
beratnya beban yang ditanggung oleh rakyat Suriah, terutama kaum anak-anak.
Hari ini ditulis di Koran Kompas bahwa di Suriah ada jutaan orang yang
mengungsi kehilangan tempat tinggal, jutaan anak menderita, belasan ribu orang
hilang, dan 500.000 orang terlantar tidak tersentuh oleh bantuan. Hal itu
terjadi semenjak bulan Maret 2011, terjadi perang saudara antara Pihak
Pemerintah Presiden Bashar al-Assad dengan pihak-pihak oposisi. Saat ini
konflik tersebut telah memasuki tahun keempat, tapi masih saja belum ada titik
terang antara kedua belah pihak. Bahkan beberapa negara seperti negara Barat,
Rusia, China, dan beberapa negara Arab memiliki kepentingan dengan pihak
oposisi maupun pihak Presiden Bashar al-Assad. Sehingga konflik ini tak kunjung
selesai. Dan yang dirugikan adalah rakyat Suriah sendiri. Siapapun yang
memenangkan konflik inipun akan tetap mengalami kerugian, baik dari segi
ekonomi maupun rakyatnya. Karena Suriah telah kehilangan banyak rakyatnya, masa
depan generasinya pun terancam karena saat ini banyak anak-anak yang masih
kekurangan pangan dan menempati pengungsian-pengungsian. Kenyataan ini sungguh
menyakitkan, sebuah krisis kemanusiaan yang berkepanjangan. Semoga upaya
perdamaian dapat segera dilakukan dan negara-negara yang memiliki kepentingan
atas hal ini tidak lantas memanfaatkan keadaan tersebut.
Pukul 07.30 WIB, waktu untuk mata kuliah Materi PAI SMA, dosen waliku, Bu
Fauti, sengaja kupilih untuk mata kuliah ini. Beliau mengajarkan kepada kami
bagaimana menjadi seorang pendidik yang baik. Kisah-kisah tentang pengalamannya
menjadi seorang pendidik pun beliau ungkapkan kepada kami. Menarik. Dari kisah
beliau, ada fakta yang mengagetkanku, bahwa ada juga pendidik yakni guru agama
yang tidak menggunakan hijab saat mengajar. Batinku masih tidak percaya dengan
hal tersebut, tapi kenyataannya memang ada yang seperti itu.
Pukul 09.10 WIB, waktu untuk mata kuliah yang dipegang oleh Pak Yusam,
Tafsir dan Hadits Tarbawi. Dalam mata kuliah ini kami membahas mengenai
tugas-tugas kami untuk pertemuan-pertemuan mendatang. Pukul 13.50 WIB, waktu
untuk mata kuliah terakhir pada hari ini, yakni Metode Penelitian. Setelah
kemarin tidak bisa hadir, hari ini Pak Zaini, dosen pengajar mata kuliah ini
hadir dan menjelaskan tentang mata kuliah kami ini serta tugas-tugas yang harus
kami selesaikan. Aku belum begitu menguasai pelajaran ini. Tapi setidaknya
pengalamanku menjadi bagian dari penelitian Pol-Tracking Institute
memberikanku sebuah gambaran bagaimana sebuah penelitian itu dilakukan.
Rencananya aku mau mengikuti penelitian yang diadakan oleh UINSA bersama
sahabatku. Semoga bisa terlaksana dengan baik dan dengan hasil yang memuaskan.
Pukul 20.00 WIB, saatnya untuk kajian rutin tentang Kebahasaan, yakni
Bahasa Inggris dan Bahasa Arab. Karena aku termasuk tim Bahasa Inggris dalam
komunitas LA, maka malam ini aku berkesempatan untuk menyampaikan materi.
Sahabatku, Izzatul Milla yang merupakan tim Bahasa Arab menyampaikan materi
Bahasa Arab. Waktu untuk masing-masing kami adalah sekitar satu jam. Sehingga
pukul 22.00 WIB kajian sudah usai dilakukan. Menyenangkan bisa terus belajar
bersama. Semoga apa yang kami cita-citakan bisa terwujud. Aamiin.
Tanggal 13 Maret, pagi ini aku membaca tentang perkembangan kasus di
Ukraina. Saat ini, Rusia akan dijatuhi sanksi apabila tidak segera menghentikan
aneksasinya terhadap Crimea.sanksi yangdiberikan antara lain larangan
perjalanan dan pembekuan aset terhadap siapapun yang dinilai bertanggungjawab
terhadap pelanggaran kedaulatan Ukraina. Namun sikap Rusia seakan tidak peduli
tentang hal tersebut. mereka tetap ingin menguasai Crimea.
Tanggal 14 Maret, aku berniat untuk segera pulang hari ini juga. Dengan alasan
akan melakukan sebuah penelitian. Ini adalah kali ketiga aku melakukan
penelitian yang diadakan oleh Pol Tracking Institute. Jika sebelumnya aku
melakukan penelitian di Desa Lundo dan Desa Leran, kali ini aku melakukannya di
desaku sendiri, Tanggulrejo. Tapi sebelum pulang, aku mengikuti kuliah
Pengembangan Kurikulum pukul 13.00 WIB. Sekitar pukul 14.30 WIB aku kembali ke
RMD. Di RMD ada pembagian kuesioner untuk penelitian nanti. Ada sedikit
kendala, sehingga sekitar pukul 17.00 WIB aku baru bisa pulang. Namun sayangnya…
Tidak ada bus yang ke Langon di jam itu. Akhirnya aku memutuskan ke Terminal
Bungurasih bersama temanku yang akan pulang ke Pucuk, Lamongan. Mbag Tutut
namanya. Ternyata di Bungurasih juga kami tak kunjung mendapatkan bus. Satu jam
menunggu, kami tetap saja tidak bisa naik bus karena bus yang selalu penuh. Pukul
18.00 WIB kami mendapatkan bus. Walaupun harus berdiri sepanjang perjalanan, kami
rela, daripada harus menunggu lebih lama lagi. Aku turun di Terminal Bunder,
Gresik. Sampai di sana aku dijemput oleh kakakku. Aku menginap di rumahnya, di
Pongangan, karena hari sudah malam.
Keesokan harinya, tanggal 15 Maret sekitar pukul 07.00 WIB, aku telah sampai
di rumah. Pukul 09.00 WIB, aku menuju ke rumah Pak Kepala Desa untuk meminta
perizinan mengadakan penelitian. Alhamdulillah,,, semua berjalan dengan lancar.
Beberapa kedala pun sempat kutemui ketika harus mengadakan wawancara ke Dusun
Dagang, untungnya aku mempunya sepupu yang sangat baik yang bersedia membantuku
untuk melakukan penelitian ini. Mbag Mer, begitulah aku memanggil sepupuku. Pukul
17.00 WIB aku kembali ke rumah. Sedikit melanjutkan penelitian dan kemudian
mengakhirinya.
Tanggal 17 Maret, pukul 06.30 WIB, aku pergi ke rumah dua orang ketua RT
untuk meminta data Kepala Keluarga. Beberapa wawancara kulakukan hingga sekitar
pikul 09.00 WIB.selanjutnya aku kembali ke Dusun Dagang untuk mengumpulkan
beberapa data yang kemarin belum berhasil kudapatkan. Dalam hal ini, Mbag Mer
masih sangat kubutuhkan. Dia dengan senang hati membantuku. Sekitar pukul 12.00
WIB, aku telah kembali ke rumah. Kakak perempuanku berkunjung ke rumah, senang
rasanya bisa bertemu. Aku memintanya menuliskan beberapa Do’a. sayangnya aku
lupa membawanya ke Surabaya.
Pukul 13.00 WIB, adikku mengantarkanku ke jalan raya untuk mendapatkan bus
ke Langon. Waktu itu aku merasa sangat gelisah. Entah mengapa. Tapi kegelisahan
itu sedikit hilang karena nasehat adikku agar aku senantiasa berdo’a untuk
menenangkan hati, meyakinkan diri bahwa tidak akan terjadi apa-apa. Aku jadi
teringat Ibu. Ibu pasti sangat mengkhawatirkanku.
Lama menunggu bus yang tak kunjung datang, akhirnya aku memutuskan untuk
naik angkot sewaan. Aku menumpang bersama rombongan yang akan pergi ke
Surabaya. tapi aku turun di Langon. Perjalananku pun berlanjut dengan menaiki
bus P6 jurusan Bungurasih. Alhamdulillah. Aku sampai ke RMD dengan selamat. Hanya
ada beberapa orang di RMD.
Coretan ini hanyalah sepenggal kisahku yang mungkin sedikit bisa mewakili
aktivitas harianku selama di minggu ini. Terus berbenah untuk menjadi pribadi yang
lebih baik dari hari kehari, minggu ke minggu, dan seterusnya.
0 comments:
Post a Comment