Pages

Monday, March 3, 2014

Catatan Mingguan (03-09 Februari 2014)



Oleh : A’inatul Mardliyah

Membosankan sekali bila kita tak bisa menyampaikan maksud kita menggunakan Bahasa-bahasa yang indah. Seperti halnya hidup yang hanya dilalui dengan rutinitas biasa tanpa ada hal-hal baru yang lebih menantang. Maksudku, kenapa hari-hariku di rumah tak menarik sekali? Apa aku harus berlari dari rumah dan melakukan sesuatu yang kuinginkan. Sungguh aku sangat bosan bila hanya terdiam di rumah; memasak, menyapu, membaca, menonton tv, istirahat, dan tidur. Ahh… Aku tak suka.
Tapi itulah yang terjadi padaku di minggu ini. Tapi setidaknya aku masih mempunyai  sahabat setia. Yang akan membuatku menangis, tertawa, bahkan marah. Buku. Entah apa yang akan dia katakan bila dia bisa bicara. Teman setia yang terkadang menjadi sasaran kemarahanku. Dan tentu saja, dia tidak marah.
Apa yang membuat hidup menjadi membosankan adalah diri kita sendiri. Aku sadari itu. banyak hal keren yang bisa dilakukan. Hanya saja kemalasan itu selalu membuat semuanya terasa tak mudah. Seringkali rutinitas yang biasa-biasa itu membuatku pusing.
Dari sana aku memikirkan banyak hal. Tentang waktu yang terus saja berlalu. Tentang mimpiku. Tentang apa saja pencapaian yang kudapat. Semuanya serasa tidak mudah. Jika waktu luang hanya kuhabiskan dengan hal-hal yang biasa-biasa saja. Aku teringat kembali dengan pesan ustadz, bahwa orang yang sukses kelak adalah mereka yang tak hanya diam saat ini. Yang berdarah-darah. Benar-benar berjuang untuk impiannya.
***
Tanggal 8 Februari, untuk pertama kalinya aku bersilaturrahmi ke rumah sahabatku, tapi kami memutuskan untuk bertemu di  tempat ziarah wali, Makam Sunan Drajat. Walau terbilang sangat jauh. Tak apalah, aku juga ingin pergi berjalan-jalan. Merefresh otak yang sudah cukup lama berdiam di rumah. Aku menghabiskan waktu 2 jam perjalanan. Oh yaa… tentu saja aku tak sendirian. Sepupuku menemaniku pergi ke sana. Di tengah perjalanan sempat berhenti sejenak karena hujan yang mengguyur.
Perjalanan yang menyenangkan. Setelah berjumpa di sana, kami menghabiskan waktu di area Makam Sunan Drajat, sembari menunggu waktu shalat dhuhur. Butuh waktu sekitar satu jam untuk sampai di rumah sahabatku, di Kecamatan Kembangbau. Melelahkan. Tapi terbayar sudah dengan perjumpaan ini.
Menjelang sore, aku pamit pulang. Banyak hal yang belum kuketahui dari sahabatku itu. semoga dengan kunjunganku kali ini, bisa menambah kedekatan kami.
Dalam perjalanan pulang, sepupuku berniat mengajakku untuk mampir sejenak ke tempat wisata Waduk Gondang. Tapi sayangnya, kami tak berhasil menemukan tempat tersebut. Akhirnya kami memutuskan untuk pulang. Awan mendung menemani perjalanan kami kali ini. Ditambah dengan rintik hujan yang lumayan bisa membasahi bajuku. Sepanjang mata memandang, sawah-sawah terbentang hijau, meneduhkan mata. Langit berubah warna, memerah jingga. Sungguh perjalanna pulang yang menyenangkan. Walau kami sempat tersesat. Hehe. Tak mengapa, aku sangat menikmati perjalanan ini.

0 comments:

Post a Comment